Resensi Buku Marmut Merah Jambu
Perjuangan Cinta Si Raditya Dika
Judul : Marmut Merah Jambu
Penulis : Raditya Dika
Penerbit : bukune
Harga : Rp 39.500,00
Tebal : 218 Halaman
Sesuai dengan yang dituliskan Mas Dika di bagian Pengantar Penulis, buku ini adalah soal cinta. Bercerita tentang perjalanan penulis memperjuangkan cintanya, dan yang pasti ditambahkan dengan bumbu komedi khas Raditya Dika. Kisahnya dimulai dari pengalaman SMP hingga sekarang-sekarang ini. Buku ini merupakan hasil karya Raditya Dika yang ke-5 yang katanya ngebuatnya memakan waktu sampai dua tahun. Dengan ciri khas buku Bang Dika yang setiap judul bukunya pasti bertema binatang, buku Marmut Merah Jambu ini mungkin akan bisa mengirim pembacanya masuk RSJ dengan keluhan terlalu sering tertawa sendiri (padahal lagi baca buku ini).
Buku ini berisikan 13 bab yang pastinya bikin ngakak pembaca. dari semua bab itu, yang menurutku paling menarik adalah bab yang berjudul Buku Harian Alfa pada halaman 165. Alfa sendiri adalah kucing Persia betina peliharaan Si Dika. Berarti buku harian Alfa adalah buku harian si kucing Persia peliharaan Raditya Dika bernama Alfa, kocak kan. Cara penulisannya pun lengkap seperti diari. Tanggal penulisan paling atas, bawahnya judul, dan bawahnya lagi baru isinya. Layaknya buku harian lainnya, bab ini berisikan curahan isi hati si Alfa. Yang paling bikin ngakak di bab ini adalah diari yang berjudul "Aku Kepingin Punya Pacar". Disitu dijelaskan bahwa setelah nonton Take Me Out, si Alfa jadi kepingin punya pacar. Alfa sempat pernah suka sama kucing Sphinx tetangga, tapi pas Alfa minta bagi makanan, si Sphinx malah ngecakar Alfa. Alfa jadi ilfil. Alfa juga punya kriteria kucing jantan kesukaannya, yaitu tidak merokok, sopan, penurut, tidak takut tikus, dan mau mendengarkan jika Alfa lagi bete. Gile, ngakak abis.
Kelebihan dari buku ini adalah covernya yang fulcolor dan sangat menarik. Kualitas kertasnya pun bagus dan gak gampang sobek. Gaya bahasanya juga menggunakan layaknya percakapan anak muda sehari-hari yang membuat nyaman saat membaca. Sayangnya pada buku ini terdapat kata-kata yang tidak sopan atau tidak sepantasnya dituliskan di media umum seperti ini. Contoh yang paling banyak ada pada bab "Balada Sunatan Edgar" di halaman 41. Namun terlepas dari itu, buku ini, dengan komedinya, sangat recommended untuk mengisi waktu luang anda. Happy reading.
Komentar
Posting Komentar